Dampak Perubahan Esport Di Indonesia

Dampak Perubahan Esport Di Indonesia

Dampak Perubahan Esport Di Indonesia

Layar-ml - Perubahan esport di Asia Tenggara khusus di Indonesia lebih cenderung ke type games mobile atau bermain memakai handphone. Presiden Indonesia Esports Premier League (IESPL) Giring Ganesha menjelaskan argumen kenapa games mobile lebih dicintai di Asia Tenggara.

Bekas penyanyi group band Nidji itu bercerita jika dianya dan team IESPL sempat ikuti pameran video games paling besar di Jerman, Gamescom, tahun kemarin. "Jadi lucunya, semuanya yang tiba, beberapa pelaku bisnis esport terbingung-bingung dengan membesarnya esport mobile gaming di Asia Tenggara apa lagi di Indonesia," ucapnya di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Senin, 27 Januari 2020.

Di Asia Tenggara, beragam kompetisi yang diadakan semakin banyak games mobile. Games yang umumnya diperlombakan salah satunya, PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, Free Fire, dan AOV. Bahkan juga perlahan-lahan mobile gaming mulai menambah tingkat dunia, satu diantaranya dengan adaya kompetisi Free Fire Internasional.

Mengapa pengunjung terbingung-bingung, Giring meneruskan, karena di Amerika Utara dan Eropa esport yang berkembang malah PC gaming, dimainkan umumnya, Star Craft, DOTA, Fortnite dan ada banyak kembali. "Tetapi hanya di Asia Tenggara nih kok mendadak mobile gaming yang naik cepat . Maka, menurut kami, di dunia pergerakan esport, mobile gaming di Asia Tenggara itu seperti penyimpangan getho," papar ia.

Dampak Perubahan Esport Di Indonesia

Dampak Perubahan Esport Di Indonesia

Menurut Giring yang Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden Esport 2020, factornya cukup sederhana, yakni bagaimana saat ini ekonomi angkatan muda telah bertambah dan ingin memiliki mobile piranti yang oke untuk bermain online gaming.

Baca Juga:

"Ya menurut saya sin kita bicarakan di PC gaming ada juga kok, usaha mode itu kan yaitu usaha mode yang bagaimana triknya orang itu main dahulu. Tetapi menurut saya sich lebih ke karena jika device-nya barusan pada harga dapat dijangkau bisa untuk mabar (main bareng)," kata politisi Partai Kebersamaan Indonesia itu.

Layar-mlIa menambah, "Terhitung membuat PC gaming kan tambah mahal dibanding dengan mobile piranti, itu satu diantaranya sich."

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama